Jl.Mampang Prapatan XV No:18.
Jakarta-12790 – Indonesia
Telp: +62-21-798.8443
+62-811-996.9810.
Email:
contact@zeusprima.com
cws3@indosat.net.id
Data Proteksi Petir
Indonesia negara dengan tingkat Thunderstormdays (hari guruh) tertinggi didunia, seperti tercantum dalam Guiness Book of Record. Kerusakan, kerugian serta korban tewas akibat petir di Indonesia tinggi dibandingkan dinegara lain. Data petir syarat utama men-desain lay-out proteksi petir kawasan luas. Penelitian serta pencatatan data petir dengan menggunakan Sistim LPATS Lightning Position & Tracking System telah dilakukan di Indonesia sejak tahun 1995 oleh Laboratorium Tegangan Tinggi Lab TTAT -ITB , Sekolah TInggi Elektro Informatika STIE- ITB. Desain lay-out Proteksi Petir atau penangkal petir untuk area luas sangat perlu Data petir ynag akurat seperti dari LPTAS misal desain proteksi petir bandara airport, kilang minyak gas, proteksi petir property golf course, lapangan golf | ||
|
||
Sistem LPATS Indonesia, sementara ini menggunakan 8 receiver yang ditempatkan di Bengkulu, Yokyakarta, Sukabumi, Banjarmasin, Jakarta, Denpasar, Pekalongan , Pulau Karimun Jawa, Jakarta. Central analyzer Sistem LPATS ditempatkan di Jakarta.
Hari guruh Thunderstormdays di beberapa negara : USA 60 , Eropa 60, Jepang 80, Korea 80, Australia 80 dan Indonesia > 200 hari guruh. Sistim LPATS merupakan salah satu sistim deteksi petir canggih yang menggunakan methoda TOA Time Arrival dimana lisensi dan patent sistem LPATS ini dimilki oleh Global Atmospheric Incorporation di Tucson Arizona USA. Melalui sistim LPATS setiap sambaran petir diseluruh Indonesia dapat di catat (record) dengan menggunakan jaringan Data Komunikasi Sattelite dan Receiver yang dipasang tersebar diseluruh Indonesia pada jarak minimum 600km antara satu receiver dan receiver lainnya. Data yang didapatkan dari sistem LPATS ini sangat berguna bagi Indonesia dan dengan sistem LPATS in ITB memiliki hampir seluruh data petir untuk kawasan Indonesia. |
||
Tampilan WIndows LPATS, yang mempresentasikan aktifitas petir diseluruh Indonesia dan Pulau Jawa, dimana jumlah petir, besaran dan karakteristik petir dapat ditampilkan secara akurat dengan metode TOA Time of Arrival. Dari sistem LPATS kita bisa mendapatkan parameter petir seperti : K.Amps Kilo ampere, Kerapatan Sambaran per km2, Intensitas Petir , frequensi jumlah sambaran petir, waktu tiba dan parameter petir lainnya. Data-data petir tersebut sangat penting untuk desain Sistem Proteksi Petir atau lay-out Penangkal Petir. |
||
|
||
Aplikasi Sistem LPATS dapat digunakan untuk memonitor secara on-line di Jaringan SUTET Saluran Udara Tegangan Tinggi PLN 70, 150 dan 500 KV di Indonesia. Senbagai contoh : Data diatas menunjukan aktifitas petir pada 3 Desember 1998 waktu UTC 08.54 (atau pk 15.54 wib) sangat dekat dengan jaringan SUTET dengan intensitas petir sebesar 60.7 dan 93.5 KAmp (kilo Ampere). Dengan data seperti ini, bila ada kerusakan dalam jaringan tersebut dapat diketahui tiang mana yang mengalami gangguan, sehingga perbaikan dapat segera dilakukan tanpa banyak kehilangan waktu. Lingkaran diatas adalah menunjukan jarak kilometer dari pusat lokasi, contoh garis coklat = 5 km, ungu =10 km, kuning = 15 km, biru=20km , hijau = 25km, dimana dengan mem-program jarak setiap lingkaran, kita dapat mendeteksi petir yang akan datang. Dengan lingkaran warna tersebut kita dapat pula men-setting sistem alarm kehadiran petir, pada lingkaran mana yang dipilih agar sinyal alarm bahaya petir mulai berfungsi. |
||